Sekitar 200 Hektar Sawah di Betano Terbengkalai Karena Kekurangan Air

Timor Post - Ekonomi
Reporter : Luis Casmeiro
Editor : Hermenegildo da Costa Tilman
  • Share

Manufahi (timorpost.com)–Sejak 2020, Sebanyak 200 petani sawah terutama di Kecamatan Betanu, Kabupaten Same, Manufahi, kesulitan air untuk mengairi sawahnya akibat dari sistem irigasi Karau-Ulun rusak.

Luís da Costa, petani sawah di Betanu mengatakan, akibat minimnya air, 200 hektar sawah terbengkalai dan beralih fungsi.

ADVERTISEMENT
SCROLL FILA BA NOTISIA


“Terkait problem ini kami sudah menyampaikan masalah ini kepada Menteri Pertanian dan Perikanan, ketika dia mengunjungi tempat ini, tetapi sejauh ini belum ada Respon,” kata Luís da Costa.

Katanya, untuk mengatasi masalah ini, beberapa petani mengubah sawah mereka menjadi ladang jagung dan kacang hijau.
“Kami membajak lahan dengan traktor untuk mengolah perkebunan lain sambil menunggu intervensi”, tegasnya.

Filipe de Araújo, Kepala Desa Betano, meminta intervensi cepat dari pemerintah agar petani dapat melanjutkan penanaman padi.

Kata Administrator Pos Same, Adelino de Araújo, sistem irigasi Karau-Ulun dibangun pada masa pendudukan Indonesia dan dibangun kembali setelah kemerdekaan.

 486 total views,  3 views today

Bagaimana Reaksi Anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry
You have reacted on “Sekitar 200 Hektar Sawah di Betano Terbengkalai…” A few seconds ago
  • Share
ADVERTISEMENT
SCROLL FILA BA NOTISIA


Berita Timorpost Lainnya


Komentar :
Timorpost.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

error: