Dili (timorpost.com)—Presiden, Jose Ramos Horta, sesuai prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang akan mengalami kemarau lebih kering tahun depan, mengingatkan seluruh masyarakat Timor-Leste untuk mewaspadai dampak kekeringan ini terhadap ketersediaan bahan pokok serta air bersih.
Kata kepla Negara, tahun depan sesuai prediksi BMKG, akan ada musim kemarau atau musim kering yang panjang, oleh sebab itu, perlu mengolah air bersih dengan baik dan merawat alam dengan baik.
“Kalau kita tidak merawat air dengan baik, tidak merawat alam dengan baik, tiga puluh tahun akan datang masalah besar di Timor-Leste dan dunia adalah air bersih, ini yang kan menjadi masalah global terkait air bersih” katanya di Balidi, Rabu (15/ 03).
Horta Juga khawatir, minimnya hujan akan mengakibatkan musim kering yang panjang dan akibatnya kurang air bersih di wilayah nasional. Oleh sebab itu, antisipasi, mitigasi harus betul-betul disiapkan sehingga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu.
Presiden juga meminta Pemerintah memprioritaskan sektor pertanian, khususnya sektor air bersih, dengan menanam pohon, supaya dapat air.
Di dunia yang airnya ada untuk sebagian besar penduduknya (1%), misalnya negara tetangga Indonesia, Bali, saat ini sulit air bersih, karena kebutuhan air bersih semakin meningkat.
“Bali mulai mengalami kekurangan air bersih, tekanan manusia terlalu banyak hotel, kolam renang, banyak turis dari berbagai manca negara yang berkumpul disitu. Mereka kesulitan air bersih” katanya.
Melalui permasalahan tersebut Pemerintah harus memiliki kebijakan untuk membangun tanggul, agar dapat menampung hujan, jika terjadi musim kemarau panjang, air dapat mencukupi kebutuhan penduduk.
Kepala negara juga membatalkan perjalanannya ke Amerika Serikat (EUA) untuk menghadiri pertemuan International terkait air bersih, karena baru saja kembali dari negara Qatar dan Azerbaijan.
584 total views, 6 views today
