DILI (timorpost.com)—United Nations Children’s International Emergency Fund (UNICEF-Ingles) menganggap pekerja anak dibawah umur di Timor-Leste merupakan masalah yang “serius”, sehingga menyarankan kepada Pemerintah agar segera mungkin mencari solusi dalam mengakhiri masalah tersebut.
Menurut perwakilan UNICEF, Bilal Durrani, salah satu faktor yang menyebabkan situasi ini adalah kemiskinan yang terpancar di negara tersebut.
“Berdasarkan survei terbaru, 48% penduduk Timor-Leste hidup dalam kemiskinan, menyeret banyak anak dibawah umur ke dalam komunitas dan pekerjaan sosiál di negara ini,” kata Bilal Durrani, kepada wartawan Jumat lalu (21/10), di Konvensi Centro de Dili, di Caicoli.
Dia menyoroti, perlunya Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) untuk melakukan penyelidikan dalam menentukan jumlah anak yang terlibat dalam kegiatan komersial.
Durrani menambahkan, UNICEF akan bekerja sama dengan Lembaga Pertahanan Hak Anak dan Komisi Nasional Menentang Pekerja Anak untuk menyelesaikan Rencana Aksi Nasional perlindungan anak di bawah umur di Timor-Leste.
“Kami sudah memiliki draf Rencana Aksi Nasional Anti Pekerja Anak dibawah umur di Tanah Air. Namun, yang penting, Menko Perekonomian mempercepat prosesnya agar disetujui”, tegasnya.
UNICEF sedang mengerjakan lima bidang prioritas yang bertujuan untuk memastikan perlindungan dan kesejahteraan anak di bawah umur, seperti akses pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
492 total views, 6 views today