Dili (timorpost.com)–Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV), melalui Departemen Kesehatan Jiwa mencatat sekitar 150 pasien penderitaan gangguan jiwa setiap bulan, jumlah tertinggi sejak didirikan pada 2019.
Kepala bagian Perawatan Intensif HNGV, Edmundo Monteiro, mengatakan bahwa ekonomi, masyarakat, dan lingkungan menjadi faktor yang mendorong pasien untuk menerima perawatan di unit rumah sakit.
“Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang. Kurangnya pekerjaan juga berkontribusi terhadap munculnya masalah mental, termasuk faktor genetik”, kata Edmundo Monteiro kepada Timor Post.
Dia juga mengatakan bahwa sebagian besar pasien yang memiliki gangguan mental akibat dari masalah yang berhubungan dengan kecemasan, stres dan depresi.
“Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri”.
Sebagian besar pasien adalah perempuan berusia antara 20 dan 50 tahun, dan kelompok usia 20 tahun adalah kelompok yang menyajikan masalah yang berkaitan dengan kepribadian.
“Kebanyakan dari pasien yang terdaftar yalah Perempuan karena mereka ditekan oleh keluarga mereka sendiri karena mereka secara ekonomi bergantung pada keluarga,” katanya.
1,040 total views, 3 views today
