Dili (TimorPost.com)—Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olahraga (MEJD-Tetum), bersama Kementerian Administrasi Negara (MAE-Tetum), bekerja sama dengan pemerintah Selandia Baru meluncurkan empat program terkait “Eskola iha Uma”.
Menteri Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Armindo Maia mengatakan ada empat program yang akan diimplementasikan dalam program Kementerian Pendidikan dan Olahraga terkait program “Eskola Iha Uma”.
“Empat program dicanangkan, antara lain penyerahan sertifikat kepada 309 siswa dari 17 pusat, pembukaan program Sekolah di Rumah (EIU) 2023 yang akan diimplementasikan di kotamadya Ermera, Dili, Baucau, dan Bobonaro. Peluncuran perpustakaan keliling EIU, dan peluncuran video dunia anak-anak kepada publik untuk diakses” Ujarnya usai peluncuran video dunia untuk anak-anak di Timor Plaza, Suai Room, (15/04/2023).
Katanya, keempat program tersebut terkait dengan SK UU No. 35 Mei Tahun 2022 yang menyebutkan bahwa sekolah di rumah merupakan pilot project dengan tujuan memberikan dan mendukung siswa-siswa yang lebih muda belajar di rumah.
Dikatakannya, Program sekolah di rumah berdurasi tiga bulan, satu hari ada tiga jam dalam proses belajar-mengajar, khususnya bagi anak-anak usia 5-7 tahun.
“Tujuan didirikannya sekolah ini adalah untuk mempersiapkan anak usia 5-7 tahun dengan program intensif agar anak-anak siap mengikuti pendidikan pra-sekolah dasar”.
Di sisi lain, program sekolah rumah untuk anak bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak siswa yang lebih muda untuk mempelajari mata pelajaran sekolah dan mempersiapkan mental mereka untuk mengakses pendidikan dasar.
Menteri Armindo, meminta para orang tua dan pemerintah daerah untuk terus mendukung keputusan yang baik dan strategis untuk mendukung dan mensukseskan program ke depan.
Program ini dilaksanakan di 36 pusat dan sudah mendaftarkan 1050 anak-anak dari kotamadya yang ada di Timor-Leste, dan saat ini ada 1003 anak yang berhasil menyelesaikan pendidikan dari program Sekolah di Rumah.
Peluncuran perpustakaan keliling yang diciptakan untuk menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung kegiatan sekolah di rumah di masa mendatang yang berkualitas.
Terkait dana dalan memfasilitasi program ini didukung oleh Pemerintah Selandia Baru melalui Kedutaan Besarnya di Timor-Leste (TL) dengan nilai sebesar $1,6 juta, untuk program ‘Eskola iha Uma’ yang diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MEJD).
Sementara, Duta Besar Selandia Baru, Philip Hewitt, mengungkapkan pihaknya telah mendukung beberapa program di bidang pendidikan, diantaranya, Programme to Play, Learn, Discover and Succeed.
“Kami senang bekerja sama dengan MEJD dan ingin semua siswa memiliki akses ke pendidikan berkualitas di negara ini. Kami memiliki program jangka pendek dan kami berniat untuk melaksanakannya dengan cepat”, tegasnya.
Direktur Nasional Pendidikan Pra-Sekolah, Tomas Pereira, mengungkapkan saat ini Kementerian telah mendaftarkan 521 anak dari 81 kampung di desa di Dili, untuk mendapatkan manfaat dari sekolah di rumah.
“Kami berhasil mendirikan 22 pusat pembelajaran di 81 kampung. Karena itu, kami melaporkan 521 penerima manfaat. Dan Anak-anak ini bersekolah tiga jam sehari,” tambahnya.
Di sisi lain, perwakilan orang tua Imaculada Tavares meminta MEJD untuk melanjutkan program memfasilitasi anak usia 5-7 tahun untuk mengikuti proses pembelajaran dan mempersiapkan mental mereka untuk masuk sekolah dasar.
“Kami senang dan berterima kasih kepada pemerintah melalui MEJD yang telah memfasilitasi siswa untuk belajar di rumah untuk mempelajari materi dan mempersiapkan mentalitas yang baik di masa depan,” ucapnya.
1,036 total views, 3 views today
