DILI (TimorPost.com)—Istri jurnalis Max-Stahl, Ingrid Bucens, bertemu Pemerintah Timor-Leste melalui Perdana Menteri Taur Matan Ruak untuk meminta tempat baru untuk menyimpan karya-karya Max-Stahl yang ditinggalkan karena gedung Max Stahl Audiovizual Center (CASMTL) tidak cukup untuk menyimpannya.
“Hari ini saya bertemu dengan Perdana Menteri Taur Matan Ruak dan menyampaikan bahwa kami membutuhkan rumah baru untuk menyimpan karya-karya Max Stahl yang ditinggalkan karena rumah yang sekarang kami tempati (CAMSTL) sekarang bermasalah dan ketika hujan datang air pun masuk, sehingga menyulitkan dan mengancam keamanan terkait karya-karya Max Stahl,” kata Ingrid Bucens , di Farol, usai bertemu Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, Selasa (20/09).
Oleh karena itu, saya memberitahu Perdana Menteri hari ini, jika pemerintah dapat membantu menawarkan mereka tempat baru untuk menyimpan dokumentasi serta karya-karya Max Stahl.
Terlepas dari itu, Ingrid juga berbincang dengan Perdana Menteri Taur Matan Ruak tentang dua anak Max Stahl yang akan menjadi warga negara Timor-Leste.
“Saya juga bersyukur dua anak bisa menjadi warga negara Timor-Leste, karena mereka adalah orang asing yang tinggal di Australia dan ayah mereka Max- Stahl dari Inggris, tetapi Timor-Leste sebagai rumah kami,” katanya.
Ia menyoroti, mereka memang lahir di Australia tetapi ,mereka sejak kecil dan sekarang ada di Timor-Leste, dan sekarang mereka berusia 13 tahun, jadi saya senang mereka bisa menjadi warga negara Timor-Leste.
Dalam kunjungan ini, Perdana Menteri Taur Matan Ruak, menyampaikan bahwa terkait CAMSTL untuk menjadi lembaga publik prosesnya saat ini sedang berlangsung dan sudah mendekati akhir.
“Terkait CAMSTL untuk menjadi lembaga publik prosesnya saat ini sedang berlangsung kita tunggu saja, dan saya tetap meminta agar prosesnya segera diselesaikan,”.
1,200 total views, 3 views today
