Penyanyi dari Distrik Liquisa, Abio Salsinha, seorang tokoh berpengalaman dan penuh semangat, mengemukakan rencana ambisius untuk memperkuat sektor pariwisata seni dan budaya tanah air.
Abio Salsinha menegaskan, pentingnya kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam mengangkat potensi seni dan budaya Timor Leste.
“Dalam langkah-langkah menuju kemajuan, kami bertekad memperjuangkan kerjasama yang erat dengan Indonesia untuk memperkaya pariwisata seni dan budaya Timor Leste,” ujar peraih Penghargaan LEPRID tersebut.
“Ironisnya, meskipun seni budaya Timor Leste telah memberi warna pada Indonesia, sektor ini belum sepenuhnya berkembang di negara kami sendiri,” ungkapnya.
“Kami berkomitmen untuk mengubah hal ini dan menarik minat wisatawan dari seluruh dunia,” tambah pelantun Koalia Tok Mai (KTM).
Potensi besar dari seni dan budaya Timor Leste, menurutnya, mampu menarik minat wisatawan mancanegara, termasuk dari Indonesia, Australia, Cina, Singapura, Malaysia, dan negara lainnya.
Namun, sektor pariwisata seni dan budaya masih belum berkembang sepenuhnya sejak kemerdekaan Timor Leste.
Dalam upaya meningkatkan sektor ini, Abio Salsinha merencanakan pembangunan tempat-tempat wisata seni dan budaya, pengembangan kain tenun, serta kolaborasi antara seniman Timor Leste dan Indonesia.
“Kami berupaya membawa kehidupan baru ke pariwisata seni dan budaya Timor Leste dengan membangun tempat wisata menarik, mengembangkan kerajinan tangan, dan melibatkan artis serta profesional perfilman dari Indonesia,” katanya.
Selain itu, Abio Salsinha juga berencana membangun bioskop di beberapa daerah dan mencari bakat-bakat lokal untuk industri perfilman.
“Kami yakin, melalui kekayaan budaya dan keragaman seni, Timor Leste dapat maju dan menarik perhatian dunia,” tandasnya.
Abio Salsinha menegaskan, meski Timor Leste mungkin tergolong negara baru dan kecil, namun memiliki potensi besar untuk berkembang melalui industri perfilman, musik, dan seni budaya.
1,264 total views, 3 views today
