Dili (timorpost.com)—Sekretaris Jenderal Persirikatan Bangsa-Bansa (PBB), Antonio Guterres, dalam peringatan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret, menekankan penting untuk menjaga kesetaraan gender yang saat ini semakin jauh.
“Kemajuan yang diraih selama beberapa dekade menguap di depan mata kita, oleh sebab itu kita perlu menekankan étika kesetaraan gender dalam globalisasi saat ini” kata Guterres saat membuka konferensi penting soal isu perempuan, Komisi Status Perempuan (Commission on the Status of Women atau CSW) pada Senin.
Guterres mengatakan, dengan peringatan hari perempuan sedunia ini, menjadi semakin penting bagi dunia untuk menghormati hak-hak perempuan yang saat ini “disalahgunakan, diancam, dan dilanggar di seluruh dunia.”
Dia menyoroti kondisi yang sangat mengerikan di Afghanistan yang dikuasai Taliban, di mana “perempuan dan anak perempuan telah dihapus dari kehidupan publik.” “Kemajuan yang dimenangkan selama beberapa dekade menghilang di depan mata kita,” kata Guterres.
Tentu bahwa, dengan Hari Perempuan Internasional tahun 2023 diselenggarakan dengan tema “DigitALL: Inovasi dan teknologi untuk kesetaraan gender”. Tema yang diangkat adalah peran teknologi digital global dan pendidikan bagi perempuan dalam mengambil bagian dalam kemajuan era globalisasi dapat menjadi panutan untuk meghargai serta menghormati martabat perempuan.
“Temanya sangat tepat waktu, karena saat teknologi melaju ke depan, perempuan dan anak perempuan tertinggal,” kata Guterres, seperti dikutip dari Xinhua.
Ia menyoroti bahwa kesetaraan gender semakin jauh. Bahkan, katanya, butuh ratusan tahun lagi untuk mencapainya.
627 total views, 9 views today
