Horta, Atasi Konflik, Penting “Dialog” Dalam Jeju Forum 2023

Mario da Costa - Berita · Internasional
Reporter : Noemio Falcao
Editor : Hermenegildo da Costa Tilman
  • Share

Korea Selatan (timorpost.com)—Presiden Republik Jose Ramos Horta pada Forum JEJU 2023 di Provinsi Jejudo, Korea Selatan, berbicara terkait tantangan yang dihadapi dalam negara-negara berkembang saat ini untuk mencapai pembangunan rakyatnya sangat sulit.

Kepala Negara menyoroti isu ini dalam Forum JEJU ke-18 di Jejudo, Korea Selatan, Kamis (01/06/2023).

ADVERTISEMENT
SCROLL FILA BA NOTISIA


“Kita tahu bahwa tidak mudah untuk mengakhiri konflik, bagaimana memulihkan perdamaian, bagaimana mendamaikan masyarakat, dan bagaimana mendamaikan orang-orang yang terpencar, dan bagaimana mendamaikan orang-orang yang terpisah, atau yang berkumpul.” Kata Presiden Horta dalam, forum JEJU 2023 di Provinsi Jejudo, Korea Selatan, Kamis (01/06/2023.

Horta mengatakan, cara terbaik untuk menghadapi proses ini adalah dengan pendekatan Security. Dalam forum Jeju Presiden Horta menyebut, nama Xanana Gusmão, dan langsung diapresiasi oleh para peserta termasuk mantan Sekjen PBB, Ban Ki Moon.

Ketika giliran mantan Sekjen PBB, Ban Ki Moon naik ke podium, mengatakan, presentasi Ramos Horta adalah referensi yang baik untuk seluruh dunia.

Dalam presentasi, Horta mengatakan, sejak hari pertama kemerdekaan Timor-Leste, kita mengadopsikan dialog sebagai jembatan untuk Penyelesaian sengketa, yaitu harus sabar, rendah hati, empati, Intelijensi, serta pengampunan, ini merupkan landasan utama dalam filosofis dialog.

Bagi Negara-negara yang saat ini masih dalam konflik jangka panjang, utamakan dialog, sebab hanya melalui dialog yang dapat mencapai perdamaian dan stabilitas, rekonsiliasi, dan pengampunan.

“kita tahu bahwa akibat dari konflik menimbulkan banyak keluarga dan masyarakat yang menjadi korban, komunitas kelaparan karena dampak dari perang dan kekerasan, maka melalui dialog memunculkan rekonsiliasi dan pengampunan mencapai solusi, “kata Horta.

Kekuatan dan motivasi untuk berdamai dengan musuh dengan memberikan pengampunan harus melalui dari hati kita sendiri. Hanya kepemimpinan para ahli dan inovator yang dapat membantu menyembuhkan keluarga dari bekas luka yang ada.

Kata Horta, mengakui kerapuhan, kemarahan warga Timor-Leste saat ini masih ada atas tindakan-tindakan intimidasi dari dampak perang kemerdekaan.

“Tetapi kami tidak memiliki kekerasan politik, etnis atau agama, atau pembunuhan karena balas dendam, Penjara sewenang-wenang dan pembunuhan terhadap konflik masa lalu.

 “Kami memiliki hubungan baik dengan semua tetangga kami, terlepas dari hubungan sebelumnya, baik atau buruk,” kata Presiden.

Tema Forum GSB 2023 “Perdamaian dan kemakmuran”.

Pada kesempatan itu, peraih Nobel Perdamaian itu mengucapkan selamat kepada pemerintah Thailand atas keberhasilan pemilu yang baru saja dan kemenangannya partai MOVe Forward yang dipimpin oleh Pita Limjaroenrat.

“Dalam pemilu masyarakat menunjukkan sikap empati yang baik mengikuti pemilu dengan menempuh  perjalanan ke TPS untuk memilih partai mereka dengan memilih pemimpin yang mereka pilih bersama di 17 partai politik, yang telah disetujui oleh legislatif. Pengamat nasional dan internasional mengatakan bahwa gerakan dalam pemilu, sebagai pasifik, dimana dilaksanakan sesuai Hukum, perintah, bebas dan transparan.

“Kami senang dengan sistem demokrasi kami yang muda dan vibransi, ini juga merupakan sumbangan dari Republik Korea secara signifikan. Selama periode dari September 1999 hingga Oktober 2003, 3.212 tentara Koreamelakukan misi perdamaian di Timor-Leste. Lima tentara kehilangan nyawa mereka pada tahun 2003 di sungai besar di negara kami. Tahun lalu di kantór presiden Dili, saya menerima kelaurga dari tentara pemberani dan memberikan penghargaan kepada mereka atas jasa dan kontribusi perdamaian di Negara kami”.

“Demokrasi, bagaimanapun, dapat menjadi bentuk Pemerintahan yang unik, tetapi Pemerintahan yang bebas dari rakyatnya, menghormati hak asasi manusia yang mendasar yang diatur dalam Konstitusi Republik Demokratik dunia, dengan hak atas Kesetaraan, menjamin akses terhadap Keadilan, Pendidikan dan Kesehatan, oleh karena itu terus menjadi bentuk Pemerintahan.

Majalah Economist “Indice de Democracia”: mengklasifikasikan Timor-Leste sebagai negara paling demokratis di kawasan Asia Tenggara, dan “Freedom House” diklasifikasikan sebagai negara paling bebas”. Indeks kebebasan pers dunia menetapkan Timor-Leste bertemu secara global di urutan ke-10.

Kita hidup dalam kedamaian, transisi, toleransi dan Inklusi; kehidupan sehari-hari kita tidak memiliki kekerasan politik, ketegangan etnis dan agama.

Kami terdiri dari 98% orang beragama Katolik, dank ami hidup harmonis dengan dengan orang-orang yang berkeyakinan atau agama lain. Kami selalu hidup damai, intoleransi dengan kelompok Muslim, protestan yang mewakili populasi kami.

Ini menunjukkan identitas kami sebagai Negara yang menganut sistem demokrasia yang bebas dan transparan.

 771 total views,  3 views today

Bagaimana Reaksi Anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry
You have reacted on “Horta, Atasi Konflik, Penting “Dialog” Dalam Je…” A few seconds ago
  • Share
ADVERTISEMENT
SCROLL FILA BA NOTISIA


Berita Timorpost Lainnya


Komentar :
Timorpost.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

error: