Dili (timorpost.com)—Isabel da Costa Ferreira, Putri dari almarhum Mateus Ferreira dan Ana Flora de Jesus Ferreira. Lahir pada 15 April 1974 di Kotamadya Same-Manufahi. Beliau memiliki 13 bersaudara.
Menempuh Pendidikan
Mulai sekolah dasar pada tahun 1980 dan SMA di Liceu (SMA I) pada tahun 1993. Pada tahun 1998 menyelesaikan studi di Universitas Nasional Denpasar, Bali, Indonesia dengan gealr (S1) Sarjana Hukum.
Karir Profesional
Isabel da Costa Ferreira, memulai sebagian besar karir profesionalnya dalam kaitannya dengan isu-isu hak asasi manusia dan perilaku kekerasan yang dilakukan selama pendudukan militer Indonesia.
Pada tahun 1998 dan 1999, peran Koordinator Umum LSM “Kontras Timor-Timur” dan Direktur Hak Asasi Manusia Timor-Leste-LoroSae (CDHT) berlangsung pada tahun 1999-2001.
Pada tahun 1988 partisipasi anggota Majelis Konstituante terpilih, dari partai UDT, untuk didedikasikan secara khusus pada penulisan pasal-pasal Konstitusi RDTL, tentang hak asasi manusia.
Selama fase Administrasi Peralihan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan setelah Pemulihan Kemerdekaan, Isabel da Costa Ferreira mengambil bagian dalam berbagai peran, terutama kemanusiaan, hak asasi manusia dan politik, sebagai Wakil Presiden Palang Merah Timor-Leste (CVTL). ), 2002 hingga 2006 Wakil Menteri Kehakiman, pada 2006 menjadi anggota Komisi Republik dan Amizade (CVA) dari 2005 hingga 2010.
Setelah tugas CVA, Isabel Ferreira bertanggung jawab di beberapa bidang Negara, terutama Presiden Sekretariat untuk mendukung Komisi Promosi PNTL, 2009 hingga 2010, Presiden Komisi Promosi Proses Promosi PNTL , 2009 hingga 2010, Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara, 2011 hingga 2014, Penasihat Hukum Sekretaris Negara untuk Keamanan, dari 2009 hingga 2015; Komisi perdamaian Timor-Leste, dari 20 Mei 2012 hingga 20 Mei 2017; Penasehat Hukum Menteri Negara Keamanan, Februari 2015 sd Juni 2015; Dewan Menteri Pendidikan dan anak-anak.
Isabel Ferreira juga mengambil bagian dalam pembentukkan organisasi dan kelembagaan, serta posisi sebagai berikut: Koordinator kelompok kerja untuk menyiapkan UU HAM dan Keadilan (2001-2005), Koordinator Pokja HAM Nasional, (2003-2006); Anggota kelompok kerja yang membentuk Komisi untuk orang yang hilang (2005); anggota kelompok tetap Pemerintah dan Gereja (2005); anggota Komnas HAM, (2006); anggota Dewan Tinggi Kejaksaan, (2006-2011); Koordinator Tata Batas maritim (2009-2010), Koordinator Panitia Perundingan Perjanjian Tambahan PNTL (2009-2010); anggota Komite Reformasi Sektor Keamanan, (2009-2010).
Menerima Konvensi untuk berpartisipasi sebagai pembicara utama pada beberapa seminar dan konferensi internasional, di Australia, China, Coreia, Figi, Indonesia, Portugal dan Timor-Leste, khususnya konferensi Dewan Nasional Timor-Leste tentang pelanggaran HAM di Timor-Leste, diadakan di Melbourne / Australia;
Partisipasi dalam diskusi Dewan Nasional Hak Asasi Manusia, di Genebra/Suiça (Abril 1999), khususnya berbicara tentang pelanggaran HAM selama invasi militar Indonesia.
Partisipasi dalam Konferensi Perlawanan Dewan Nasional Timor-Leste, mengenai situasi Pos Referendum, di Darwin Australia (1999); Konferensi internasional di Jakarta/Indonesia terkait HAM; Diundang ke konferensi internasional Institute of Ferarism, di Suica, intervensi berfokus pada “Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Post-konflik”.
(Agusto 2002) ikut partisipasi konferensi Internasional di Boundary Management di Thailand, (2010).
Keluarga
Menikah dengan Mantan Presiden Republik Demokratik Timor-Leste, Mayjen Taur Matan Ruak pada bulan Maiu 2001, dikaruniai dua anak perempuan, Lola dan Tamarisa dan seorang anak laki-laki bernama Quesadhip . Isabel Fereira dapat berbicara dalam tiga (3) bahasa, Tetum, Portugis dan Melayu-Indonesia.
Isabel Ferreira meninggal dengan usia 49 tahun di kediamannya Metiaut Dili, pada pukul 20:48 WTL.
5,192 total views, 12 views today
