Dili (timorpost.com)—Perusahaan distributor, Perissos Lda, mengklaim Otoritas Inspeksi untuk Aktivitas Ekonomi, Kesehatan, Sanitasi, dan Makanan (AIFAESA) telah merusak nama baik perusahan terkait produk beras merek Manu Vitoria. Dengan itu, Perusahaan memberikan waktu dua hari (48 jam) untuk menarik pernyataan mereka kembali dari publik.
Katanya, produk beras merek Manu Vitoria telah dilakukan tes tiga bulan sebelum beras tersebut di imporkan dari India ke Timor-Leste (TL) dan sudah melalui beberapa fase teste dan dinyatakan bahwa lolos untuk ekspor ke pasar internasional.
“Kepada pelanggan yang terhormat dan masyarakat umum. Kami, Perissos Vitoria Lda, sebuah perusahaan terkemuka yang berkomitmen untuk menyediakan produk makanan berkualitas tinggi bagi keluarga di Timor Leste, dengan ini mengeluarkan pernyataan publik ini untuk menanggapi pernyataan & pencemaran nama baik yang dibuat oleh AIFAESA.IP mengenai merek beras kami, Manu Vitoria,” sebut surat edaran dari Perissos itu.
Perissos Lda meminta kepada pihak AIFAESA.IP, untuk menarik kembali pernyataan yang beredar di masyarakat tentang pemalsuan perusahaan dan produk beras yang tidak berkualitas.
“Jika dalam 48 jam, pihak ALFAESA tidak menarik, maka perusahan akan mengajukan hal ini ke proses pengadilan, karena ini terkait kepercayaan dan identitas perusahan untuk menyediakan produk makanan berkualitas tinggi bagi keluarga di Timor Leste”. Katanya.
“Kami terus mengklaim karena tidak ada bukti. Dan ALFAESA sendiri tidak ada laboratorium untuk mengklarifikasi bahwa pernyataan mereka benar sesuai data yang ada, dan juga ALFAESA sendiri tidak memberikan data dan tidak ada bukti teste laboratorium terkait implikasi dampak bagi ahli gizi,” kata perwakilan dari Perissoso. Lda, melalui konferensi pers kemarin.
Perissos menyayangkan pernyataan yang dilontarkan ALFAESA di publik menyebabkan perusahaan kehilangan keuntungan dan masyarakat sendiri kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan Perissos.
“Kami minta AIFAESA I.P menarik kembali pernyataan mereka, karena terkait kepercayaan identitas, karena ini kegiatan bisnis. Jika tidak dipenuhi dalam 48 jam kami tidak akan punya cara lain selain maju ke pengadilan pengadilan,” katanya.
Dikatakannya, sebenarnya AIFAESA.I.P sebelum bertindak harus memberikan surat pernyataan kepada perusahaan tentang alasan non distribusi, bukan pernyataan pribadi langsung ke publik yang berdampak pada perusahaan.
“Surat pernyataan saja tidak ada, tidak ada alasan yang jelas. Jika mereka mengirim surat ke perusahan dan pihak perusahan akan menjawab sesuai dengan keputusan prosedur administrasi 32/2/2008, tetapi tidak ada,” Ujarnya.
Perusahaan distributor tersebut menilai AIFAESA.IP tidak menyediakan pernyataan dari para profesional terkemuka yang menyuarakan kekhawatiran terkait kualitas beras Perissos dan AIFAESA.IP tidak memiliki keahlian dalam mengevaluasi kualitas beras atau produk makanan lainnya.
Ditekankan bahwa beras yang diimpor oleh Perissos Vitoria Lda berasal dari pemasok internasional yang terkenal di India. Karena, India, sebagai eksportir beras terbesar di dunia, dan menerapkan standar kualitas yang ketat.
Perissos telah memastikan bahwa setiap langkah proses impor dilakukan dengan cermat, dan beras tersebut disertai dengan dokumen lengkap, termasuk Sertifikat Analisis, Sertifikat Fitosanitasi, Sertifikat Fumigasi, Sertifikat Asal, dan Sertifikat Inspeksi. “Dokumen-dokumen ini lebih lanjut menegaskan komitmen kami untuk mengimpor hanya produk berkualitas tinggi dari India ke Timor-Leste,” tulis siaran pers itu.
“Untuk menjamin kualitas dan keamanan produk kami, Tim Manajemen Perissos Vitoria Lda melakukan tes yang ketat pada versi beras Manu Vitoria dan hampir tiga bulan sebelum impor. Kami secara pribadi menguji dan mengonsumsi beras tersebut sebelum kami sediakan untuk pelanggan kami,” ungkap Perissos.
2,301 total views, 6 views today
