Dili (timorpos.com)–Presiden Institut Nasional Statistik Timor-Leste (INETL), Elias dos Santos, mengatakan bahwa penting bagi Pemerintah untuk fokus pada penyelesaian masalah gizi buruk di negara tersebut.
Ia juga mengingat data Survei Pangan dan Gizi 2020 yang menunjukkan bahwa lebih dari 45% anak-anak Timor masih menderita kurang gizi, yang berarti angka kekurangan gizi juga tinggi.
“Mayoritas penduduk, terutama perempuan dan anak-anak, berada dalam situasi kekurangan gizi, yang membahayakan kesehatan dan perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, Pemerintah dan mitra pembangunan harus segera fokus untuk menyelesaikan masalah ini,” Kata Direktur Nasional Statistik Elias dos Santos kepada wartawan, Rabu (11/07), di IOB, di Fomento.
Elias dos Santos juga mengingatkan pentingnya pemenuhan gizi pada anak, karena meskipun seorang siswa memiliki kemampuan belajar, jika kondisi fisiknya kurang maka konsentrasinya di kelas akan rendah.
Sebaliknya, laporan Program Pangan Dunia (WFP) mengindikasikan bahwa 43% penduduk Timor-Leste mengalami kesulitan untuk mencapai standar keamanan pangan. Situasi ini telah menyebabkan peningkatan tingkat kekurangan gizi di negara ini.
Perwakilan United Nations Population Fund in Dili (UNFPA, dalam bahasa Inggris), Pamela Aine mengatakan, masalah kurang giji sangat diprihatin, maka data terkait mal-nutrisi di Timor-Leste akan disampaikan ke lembaga terkait agar bisa memberantasnya.
Terakhir, ia menegaskan bahwa UNFPA akan mempekerjakan analis data sensus yang mengacu pada bidang pendidikan dan kesehatan.
“Hasil analisis akan dikirim ke Pemerintah, mengalasis serta melihat masalh kurang gizi di tanah air ini”, pungkasnya.
1,189 total views, 3 views today
