Dili (timorpost.com)—Presiden Republik Timor-Leste, Jose Ramos Horta hadir dalam acara Global Baku Forum, Azerbaijan untuk edisi ke-10, dengan tema: “Dunia Saat Ini: Tantangan dan Harapan”.
Acara ini diselenggarakan oleh Pusat Internasional Nizami Ganjavi (NGIC), dinamai menurut penyair terkenal Azerbaijan Nizami Ganjavi.
Kali ini, Forum Baku Global bertema “Dunia Saat Ini: Tantangan dan Harapan” telah dihadiri oleh perwakilan dari banyak negara dan organisasi internasional yang berwibawa. Secara khusus, empat presiden, dua perdana menteri, enam pembicara dan menteri, kepala lima badan PBB, 25 mantan presiden, 21 mantan perdana menteri, wakil menteri luar negeri dari 23 negara, dan total 360 perwakilan dari 61 negara berpartisipasi dalam acara tersebut.
Selama forum, para peserta mengadakan dialog terbuka tentang topik-topik seperti keadilan iklim, ketahanan pangan, multilateralisme, dan membahas cara mengatasi tantangan dunia yang paling mendesak.
Dalam pertemuan ini pula, Presiden Ramos-Horta bertemu dengan Perdana Menteri Ali Asadov untuk bertukar pandangan tentang hubungan persahabatan dan kemitraan antara Azerbaijan dan Timor-Leste.
“Dalam pertemuan ini, mereka membahas isu-isu luas yang menjadi kepentingan bersama seperti komitmen perdamaian internasional, ketahanan pangan, dan pembangunan ekonomi regional”. Dilansir dalam siaran pers.
Partisipasi Timor-Leste dalam Gerakan Non-Blok serta kehadirannya di Global Baku Forum sangat diapresiasi oleh Perdana Menteri.
Presiden juga bertemu dengan Menteri Ekologi dan Sumber Daya Alam, Mukhtar Babayev.
Azerbaijan, yang dikenal sebagai negara pengeboran minyak pertama di dunia, tetap berinvestasi dalam energi terbarukan serta di bidang kehutanan dan pertanian.
Presiden menguraikan antara lain reformasi pertanian, ketahanan pangan, perubahan iklim dan pengelolaan air. Sore harinya, Presiden dan delegasi mengunjungi ladang minyak pertama di Baku, sejak tahun 1846.
Pembukaan resmi Global Baku Forum berlangsung pada malam hari dengan sambutan dari NGIC Co-Chairs Vaira Vike-Feiberga, mantan Presiden Latvia 1999-2007, dan Ismail Serageldin, Wakil Presiden Bank Dunia 1992 – 2000.
727 total views, 3 views today
