Timor Leste Krisis Air, Tiap Anak Dibebani Membawa 5 Liter ke Sekolah

Timor Post - Nasional
Reporter : Satwiko Rumeksa
  • Share
Anak-anak di Ermera ini bahagia mendapatkan air bersihI (Photo: Timor-Leste's Jesuit Social Service)

DILI – (timorpost.com) –Diperkirakan satu dari empat orang di seluruh Timor Leste tidak dapat mengakses air bersih, menurut Bank Dunia. Di Dili, ibu kotanya, hanya 40 persen dari 317.000 penduduk yang memiliki akses air pipa.

Krisis itu bisa dilihat di Desa Toculi “setiap siswa wajib membawa air lima liter ke sekolah setiap hari agar sekolah bisa menyiapkan makan dan membersihkan toilet.”

ADVERTISEMENT
SCROLL FILA BA NOTISIA


Dapat diayangkan lima liter air untuk dibawa seorang anak ke sekolah setiap hari, itu adalah beban yang sangat berat bagi anak-anak.

Karenanya, Jesuit di Timor Leste membantu meringankan krisis air di negara mayoritas Katolik di mana sepertiga penduduknya tidak memiliki akses ke air bersih, melalui program pemberdayaan yang telah membantu ribuan orang di daerah pedesaan.

Akhir tahun lalu misi Jesuit mengucapkan terima kasih atas kolaborasi banyak pemimpin desa selama empat tahun terakhir, kemitraannya dengan Jesuit Social Service (JSS) melalui program Water Project “telah membawa air bersih ke lebih dari 15 desa, mengubah kehidupan lebih dari 5.000 orang.”

Dengan adanya air bersih dan aman sekarang, masyarakat telah diberdayakan dengan lebih banyak peluang pertanian, mengalami standar kebersihan yang lebih baik dan anak-anak tidak lagi harus berjalan jauh untuk mengambil air sebelum dan sesudah sekolah.

Proyek Air akan terus menyediakan 18 sistem air baru yang mengubah hidup masyarakat pedesaan selama tiga tahun ke depan “yang sangat penting di Timor-Leste di mana sepertiga orang di daerah pedesaan tidak memiliki akses ke air bersih.”

Salah satu fasilitas air yang baru diresmikan pada 22 Oktober di Aldeia Maupelulu, Railaco, kotamadya Ermera yang menguntungkan klinik keliling JSS, Komunitas Jesuit di paroki Railaco dan 49 keluarga yang terdiri dari 424 orang. JSS juga menyerahkan toilet kepada tiga keluarga di Tokoluli, Railaco.

Pastor Julio Sousa SJJ, direktur JSS Timor-Leste, mengatakan program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat pedesaan menjadi penulis utama dalam membangun dan melaksanakan fasilitas air mereka.

“Kami ingin mereka menjadi pemilik proyek dan karena itu fasilitas itu menjadi milik mereka, bukan milik kami,” kata Pastor Sousa.

“Masyarakat sangat kolaboratif sejak awal proyek sampai kami menyerahkannya kepada mereka. Mereka secara aktif berpartisipasi dalam pertemuan, berbagi pendapat dan keprihatinan mereka dan berkontribusi sebanyak mungkin dengan bekerja secara sukarela,” tambahnya.

Di beberapa tempat di mana JSS belum membangun tangki air, penduduk desa masih harus membeli air, yang menambah beban keuangan yang besar bagi keluarga pedesaan.

“Menyedihkan karena meskipun kita berada di abad ke-21, orang-orang masih bergumul dengan kebutuhan dasar untuk mengakses air,” kata Jose Da Costa Pereira Soares, Asisten Manajer Program Proyek Air Misi Jesuit.

Setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 2002, lebih dari 45 persen dari 1,3 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan — tertinggi di Asia Tenggara.**

 852 total views,  3 views today

Bagaimana Reaksi Anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry
You have reacted on “Timor Leste Krisis Air, Tiap Anak Dibebani Memb…” A few seconds ago
  • Share
ADVERTISEMENT
SCROLL FILA BA NOTISIA


Berita Timorpost Lainnya


Komentar :
Timorpost.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

error: