TL Pimpin Forum ARF-DOD Dialogue Tahun 2023

Mario da Costa - Berita · Internasional
Reporter : Gilberto dos Santos
Editor : Hermenegildo da Costa Tilman
  • Share

Dili (timorpost.com)—Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) bersama Kementerian Pertahanan (MD) dan Pemerintah Republik Indonesia (RI), bersama Pejabat Pertahanan Forum Regional ASEAN (ARF DOD-ASEAN Regional Forum Defence Officials’ Dialogue) tahun 2023, bahas tentang bagaimana anggota ARF mengatasi tantangan dan masalah di wilayah Asia Pasifik.

Sidang ARF DOD 2023 dibuka oleh Director General of International Relations, Timor-Leste Ministry of Defence Mr. Nuno Carvalho dos Santos selaku Ketua Delegasi tuan rumah.

ADVERTISEMENT
SCROLL FILA BA NOTISIA


Direktur Jenderal Politik Pertahanan dan Kerjasama Internasional di Kementerian Pertahanan Timor-Leste, Nuno Carvalho dos Santos mengatakan, Forum ini bertujuan untuk melihat permasalahan terkini di kawasan ASEAN dan permasalahan terkini di kawasan Asia, khususnya permasalahan seperti perubahan iklim di dunia, khususnya di kawasan wilaya Asia Pasifik.

 “Tujuan utama dari forum dialog ARF tersebut, lebih fokus pada Kemakmuran dan Perdamaian. Jadi, bagaimana cara mengatasi masalah aktual yang saat ini terjadi di wilayah Asia, khususnya pada ekonomi biru, perubahan iklim di dunia khususnya di wilayah Asia, dan juga setelah Wabah COVID-19, perubahan apa yang dilakukan pada masa depan,” kata Nuno Carvalho dalam pertemuan The ASEAN Regional Forum Defence Officials’ Dialogue (ARF DOD) 2023 , di Dili, Timor Leste, Selasa (30/5/2023).

Dikatakannya, Pertemuan ARF DOD 2023 membahas tiga isu utama yaitu blue economy, pemanasan global dan kerjasama pasca pandemi Covid-19. Para peserta bertukar pandangan tentang tantangan, kesempatan yang ditimbulkan, serta potensi kolaborasi antara ASEAN dengan mitra dalam tiga isu tersebut.

“Tiga isu merupakan kriteria Timor-Leste masuk ASEAN, yakni ekonomi, keamanan dan politik. Dari ketiga pilar untuk keamanaan di TL terjamin karena, dialog yang dilakukan saat ini mendapatkan partisipasi oleh 22 negara.  Artinya kemakmuran dan perdamian di TL sangat terjamin”

Dikatakannya, persiapan maksimal bidang keamanan bisa dilihat melalui Timor-Leste dan Indonesia kini mampu membuat Forum yang baik dan para peserta juga mengapresiasi acara ini.

“Setiap tahun dilakukan di negara lain dan hanya sepuluh (10) lebih negara anggota ARF yang berpartisipasi, namun untuk pertama kali dilaksanakan di TL ada sekitar 22 negara anggota ARF yang ikut berpartisipasi,” Ujarnya.

Selama pertemuan dua hari, para pejabat dari negara-negara peserta Forum Regional ASEAN akan membahas berbagai masalah keamanan regional. Masalah-masalah  yang muncul dan rencana untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas kawasan melalui langkah-langkah pembangunan kepercayaan (CBM) dan diplomasi preventif (PD), termasuk mendorong diskusi terbuka dan mempromosikan kerjasama dalam hal-hal yang berhubungan dengan pertahanan.

“Mengusung tema ‘Perdamaian, Kemakmuran dan Keamanaan’, para pejabat dari negara-negara peserta Forum Regional ASEAN akan membahas berbagai masalah keamanan regional khususnya tingkatkan ekonomi biru, masalah keamanan regional.”

Tujuan utama dalam tema fokus untuk menjaga persatuan dan sentralitas ASEAN, mempertahankan ASEAN sebagai kelompok regional yang bersatu dan bermartabat, mempromosikan ASEAN yang terbuka dan inklusif, serta menjunjung tinggi hukum internasional dengan mengedepankan dialog dan solusi damai untuk setiap konflik dalam semangat persaudaraan guna mewujudkan keamanan Komunitas ASEAN.

ASEAN Regional Forum (ARF) didirikan pada tahun 1994 dan berfungsi sebagai forum dialog dan konsultasi di antara negara-negara peserta mengenai isu-isu yang berkaitan dengan politik dan keamanan di kawasan Asia Pasifik.

ARF DOD merupakan forum dialog bidang pertahanan yang beranggotakan 10 negara anggota ASEAN dan 17 mitra ASEAN seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Australia, Kanada, China, Uni Eropa, India, Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rusia, Amerika Serikat, Timor-Leste, Papua Nugini, Bangladesh, Republik Demokratik Rakyat Korea, Mongolia, Pakistan, dan Sri Lanka, termasuk Sekretariat ASEAN (ASEC). Indonesia dan Timor-Leste menjadi co-chair pertemuan ARF DOD 2023.

ARF DOD merupakan pertemuan penting dan strategis yang telah banyak berkontribusi dalam pemeliharaan perdamaian, keamanan, dan kerja sama di kawasan. Forum dialog pejabat pertahanan ini juga telah menjadi platform penting bagi negara-negara anggota ASEAN dan mitra untuk membahas dan mengatasi tantangan keamanan regional.

Timor-Leste menjadi tuan rumah memimpin Dialog Pejabat Pertahanan Forum Regional ASEAN (ARF DOD-ASEAN Regional Forum Defence Officials’ Dialogue) tahun 2023. Forum tersebut mendapatkan partisipasi dari 22 negara anggota. Ini merupakan pertama kali bagi Timor-Leste memimpin Dialog, setelah pada 2005 berpartisipasi dalam dialog ARF DOD-ASEAN Regional Forum Defence Officials’ Dialogue.

 1,197 total views,  3 views today

Bagaimana Reaksi Anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry
You have reacted on “TL Pimpin Forum ARF-DOD Dialogue Tahun 2023” A few seconds ago
  • Share
ADVERTISEMENT
SCROLL FILA BA NOTISIA


Berita Timorpost Lainnya


Komentar :
Timorpost.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

error: