Dili (timorpost.com)–Aliansi Nasional Pengendalian Tembakau di Timor-Leste (ANCT-TL) menilai beberapa pejabat Bea Cukai telah memfasilitasi “permainan” kegiatan transaksi ilegal di perbatasan.
Saat ini, banyak tembakau masuk ilegal, padahal peerintah sudah melarang dan sedang diperketat di batas. Bagaimana rokok-rokok tersebut bisa sampi di pelosok tanah air, termasuk Dili, meski penjualannya dilarang.
“Ini masalah serius, negara harus teliti bisa-bisa ada permainan gelap di perbatasan oleh para beberapa pejabat Bea Cukai yang telah melakukan kegiatan transaksi ilegal di perbatasan”. Direktur Eksekutif ANCT-TL, Sancho Belito Fernandes, Selasa (15/08).
Katanya, perbuatan ini tidak bisa ditolerir, perlu dilanjutkan dengan penyelidikan untuk mengidentifikasi siapa dalang di balik masuknya barang ilegal tersebut.
Forum Organisasi Non-Pemerintah Timor-Leste (FONGTIL) berbagi keprihatinan yang sama dan menyoroti pentingnya memperkuat kontrol di daerah perbatasan.
“Rokok ilegal yang dijual di sini tidak jatuh dari langit, mereka datang dari suatu tempat. Oleh karena itu, kita harus memperkuat sumber daya manusia, karena jumlah personel UPF [Unit Patroli Perbatasan] dan petugas Bea Cukai terlalu kecil untuk melakukan kontrol yang efektif”, kata Valentim da Costa Pinto, direktur eksekutif FONGTIL.
Dalam hal ini, Timor Post berusaha mendapatkan klarifikasi dari Bea Cukai mengenai hal tersebut, namun diberitahukan oleh sekretaris bahwa sedang sibuk.
Polisi Nasional Timor-Leste (PNTL) dan Badan Intelijen menyita, pada Sabtu malam (12/08), 880 paket tembakau merek Surya 12 di Pasar Taibessi yang diangkut dari Maliana dengan mobil van kotak terbuka tanpa registrasi.
Tembakau ilegal itu diduga didatangkan secara ilegal dari kawasan perbatasan Pos Lolotoe dan diduga dulu dijual semalaman di sana.
Juga bulan lalu, Otoritas Inspeksi dan Pengawasan Kegiatan Ekonomi, Sanitasi dan Pangan (AIFAESA) dan otoritas kepolisian menyita beberapa bungkus berbagai merek tembakau terlarang dari beberapa penjual di Pasar Taibessi.
1,818 total views, 3 views today
