Korea Selatan (timorpost.com)–Presiden Republik Timor-Leste, Jose Ramos Horta, meminta kepada pemerintah Korea Selatan untuk tingkatkan hubungan kerja sama kedua negara.
“Ini program bagus yang perlu dikembangkan. Secara umum, program ini sangat baik untuk lebih dari 5.000 orang Timor”, kata José Ramos-Horta kepada Jornalis setibanya di Pulau Jeju, di Korea Selatan, di mana ia berpartisipasi dalam forum regional.
Dalam pendapatan, pekerja orang Timor Lorosa’e bisa mendapatkan antara US$2.500 dan US$3.000 sebulan, ditambah tiga kali makan dan akomodasi. Dan programnya bisa kita tingkatkan, apalagi jika kita mengajak generasi muda ke sektor pertanian yang membutuhkan banyak tenaga kerja. tegasnya.
Selama kunjungannya ke Korea Selatan, Ramos-Horta salah satu peserta utama dalam Forum Jeju untuk Perdamaian dan Kemakmuran edisi ke-18, yang didedikasikan tahun ini dengan tema “Bekerja bersama untuk perdamaian dan kemakmuran yang berkelanjutan di the Indo-Pasifik”,
Dalam pertemuan ini antara lain dihadiri oleh presiden Korea Selatan dan 1.000 delegasi dari seluruh dunia.
Kepala negara mengenang hubungan lamanya dengan Korea Selatan, terutama dengan mendiang Presiden Korea Kim Dae Jung, yang dia anggap sebagai “bapak demokrasi Korea Selatan” dan yang dia usulkan sebagai Hadiah Nobel, yang akhirnya dia terima.
Ikatan yang disemen dalam program kerja sama negara yang luas dan beragam di Timor-Leste dan yang dimulai dengan pengiriman helm biru Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam pasukan Interfet internasional yang memasuki negara itu setelah kekerasan yang mengikuti referendum kemerdekaan Agustus 30, 1999.
“Orang Korea sangat bersimpati kepada Timor-Leste. Mereka bersimpati karena memiliki sejarah yang sama, penjajahan, penderitaan, kemiskinan, penghinaan. Orang Korea mengalami semua ini dan ketika mereka membaca tentang Timor-Leste mereka berkata ini kami”, katanya.
Dalam pidato di Jesu Forum, PR Horta mengatakan, Forum Jeju telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu yang paling berpengaruh untuk bertukar pandangan tentang tantangan zaman kita, isu-isu regional dan global yang berkembang pesat, krisis utang, pandemi, pembangunan berkelanjutan, digitalisasi, AI, energi terbarukan, ekonomi hijau, segar kelangkaan air, ketahanan pangan, perubahan iklim, perang agresi. Kami berkumpul di sini untuk mengeksplorasi alternatif selain perang, perdamaian, persaudaraan manusia.
1,251 total views, 3 views today
