Dili (Timorpost.com)—Presiden Republik Jose Ramos Horta mengatakan bahwa Timor-Leste kemungkinan akan menghadapi masalah harga beras dunia.
Presiden menyatakan, menurut informasi yang ada, negara India membatalkan ekspor beras ke pelanggan di dunia.
Dengan pembatalan ekspor beras ini, kemungkin besar akan berdampak pada Negara kita khususnya terkait harga beras akan naik.
PR menyebutkan, India sebagai negara dengan ekspor beras terbesar di dunia, sementara saat ini membatalkan program ekspor beras.
“Kita semua harus melihat bagaimana pencegahan di Timor-Leste, pemerintah memiliki beban yang besar,” kata Kepala Negara dalam sambutannya dalam perayaan Keluarga Ignaciana di Sekolah St. Inacio de Loyola, Senin (31/07).
Kepala Negara mengatakan, pada tahun 2020 krisis besar, banjir, pandemi Covid-19 dan Krisis Politik menyebabkan jatuhnya Pemerintahan ke-8, tetapi dilanjutkan dengan nama lain dan pengaturan lain, tidak hanya itu tetapi juga dampak dari perang antara Ukraina dan Rusia.
Selama dua dan tiga tahun terakhir ini sulit bagi seluruh dunia termasuk Timor-Leste, sekarang dengan pemerintahan baru yang kuat dan stabil, tetapi situasi dunia yang akan menajdi sulit dari sebelumnya.
“Saya berharap sebagai Presiden Republik, bersama Pemerintah dan Parlemen Nasional, akan bersama sama menyampaikan kepada masyarakat untuk waspadai terhadap pencegahan krisis yang kita tahu akan datang,” ujar Presiden.
Presiden Horta mengatakan, ini bukan suatu pujian, tetapi harus dipersiapkan, karena ini mendesak. Sebab kita telah melihat salah satu tanda utama bahwa ekspor beras India telah dibatalkan, yang berarti harga beras akan naik dan pasar internasionál akan mengalami masalah terkait hrga beras.
570 total views, 3 views today






