DÍLI (timorpost.com)–Direktur Jenderal Perencanaan dan Anggaran Kementerian Keuangan, José Alexandre de Carvalho, mengatakan bahwa, meskipun Pemerintah sejak kemerdekaan telah memberikan dukungan kepada sektor swasta, “pengembalian untuk pembangunan ekonomi negara masih kecil”.
“Produk Domestik Bruto (PDB) kita sangat rendah dibandingkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (OJE), yang berarti perekonomian negara hampir seluruhnya bergantung pada OJE”, kata José Alexandre, Rabu (14/12), di Vila-Verde.
Menurut Direktur, sejak Pemerintahan Konstitusi IV, pihak swasta telah mendapat dukungan pemerintah, melalui berbagai kebijakan, antara lain Paket Referendum.
“Perusahaan kita harus melihat kebijakan ini sebagai peluang untuk memperbaiki diri, yang dapat mengurangi ketergantungan mereka pada investasi negara”, lanjut José Alexandre dalam kuliahnya.
Menurut Alexandre, untuk mengatasi minimnya investasi swasta di dalam negeri, Pemerintah membentuk badan usaha milik negara, seperti BTL.EP, EDTL.EP, Timor GAP.EP dan RTTL.EP, selain berinvestasi di sektor publik. kemitraan swasta, seperti pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Tíbar.
Katanya intervensi ini juga bertujuan untuk menginspirasi pengusaha lokal.
“Sejak tahun 2002, Eksekutif mendorong investor nasional, membantu mereka mengorganisir diri. Tetap saja, mereka tidak bergerak maju. Sektor swasta dapat menciptakan lebih banyak kegiatan ekonomi, sehingga menawarkan lebih banyak pekerjaan kepada penduduk”, pungkasnya.
696 total views, 3 views today