Dili (timorpost.com)—Sebetulnya Pemerintah sudah mengfasilitsi tempat pembuangan sampah di ibu kota Dili, namun kebanyakan warga masih belum sadar dan terus membuang sampah sembarangan.
“Masalah sampah memang masalah universal yang ada di Kota Dili, sampah sudah dominan di kalangan masyarakat, namun hanya sedikit orang yang ada perhatian untuk membersihkan,” kata perwakilan dari desa tersebut.
Katanya, dari tumpukan sampah yang ada di kota Dili sebabkan sejumlah masyarakat yang ada di kota Dili belum terbiasa untuk self service sampah sendiri. Mereka masih menganggap bahwa yang berkewajiban membersihkan sampah adalah tugas pengelola.
“Mungkin ada segelintir masyarakat dari yang ada di kota Dili yang pola pikirnya berbeda atau kasarnya masih tradisional. Jadi dia menganggap bahwa kebersihan adalah tugas petugas Ragunan,” ujarnya.
“Kita tahu Kota Dili penuh sampah, terutama di Taman seperti Lesidena, Cristo Rei, Joao Paulu II, dan Muara Laut penuh dengan sampah,” bebernya.
Negara Timor-Leste ingin menjadi tempat yang indah dimana masalah sampah perlu dibenahi, karena di Dili hanya penuh dengan limbah atau sampah, karena beberapa tempat sampah sudah jelek dan tidak bisa menumpuk sampah, jadi itu adalah dampak laut, membuatnya hanya diisi dengan limbah.
“Jadi mari kita bersama-sama menciptakan lingkungna yang sehat dan harmonis di kota Dili, dengan membangun kesadaran dalam diri membuang sampah di tempat yang sudah tersedia. Marilah kita memungut sampahnya sendiri dan membuangnya ke tempat sampah. Sebab Pemerintah sudah sediakan banyak banget tong sampah, karena kita tahu bahwa pengunjung datang pasti bawa sampah,” tutup dia
2,331 total views, 3 views today
